Open Source dan Closed Source
1. Apa itu Open Source dan apa itu Closed Source ?
Open source merupakan cara pengembangan/distribusi software yang membolehkan siapapun memperoleh, mengubah, dan mendistribusi ulang software tersebut.
Jika diartikan menurut arti kata, Open Source dalam bahasa Indonesia berarti Kode Terbuka. Kode yang dimaksud disini bukanlah kode morse, ataupun kode barang, tetapi kode yang dimaksud disini adalah Kode Program. Kode Program yang dimaksud adalah perintah-perintah yang diketikkan berdasarkan logika yang benar.
Suatu program dengan lisensi Open Source berarti program tersebut membuka Kode Programnya bagi siapa saja yang ingin mempelajarinya, caranya dengan menyertakan kode program bersama dengan distribusi paket program yang sudah jadi (hasil kompilasi). Dengan penyertaan kode program tersebut, pembeli atau pengguna program dapat membedah program tersebut, melakukan modifikasi sesuai dengan kebutuhannya, bahkan memperbaiki Bug atau kesalahan logika dalam program tersebut. Contoh program yang Open Source adalah Linux. Dalam setiap distribusinya vendor Linux juga menyertakan Kode Program Linux.
Satu hal yang perlu ditekankan adalah bahwa program / software yang Open Source tidak selalu tersedia secara gratis. Tetap ada biaya yang dikeluarkan untuk membeli program tersebut. Contoh, misalnya Sistem Operasi RedHat Linux, program Linuxnya tetap dibeli dengan harga yang murah. Lalu, apa bedanya Open Source dengan Closed Source.
Pada program yang Closed Source, paket program tidak dapat didistribusikan lagi selain oleh pembuat / vendor program tersebut. Jika ada distribusi yang bukan oleh vendor program tersebut, maka itu dianggap sebagai pembajakan software. Atau dengan kata lain program yang Closed Source tidak dapat didistribusikan secara bebas, kecuali oleh vendor program tersebut. Sedangkan software yang Open Source, dapat didistribusikan secara bebas oleh siapapun. Paket program juga dapat digandakan secara bebas.
Tujuan Open Source sebenarnya adalah ingin menghilangkan ketergantungan terhadap vendor program, dimana vendor bisa saja bertindak seenaknya. Dalam program yang Closed Source, vendor bisa saja menyisipkan kode-kode yang mungkin dapat membahayakan pengguna program, dan menghilangkan privasi pengguna.
Selain itu, Open Source juga bertujuan menyediakan software yang mudah dijangkau oleh masyarakat luas, dan menghindari pengerukan keuntungan yang berlebihan oleh vendor.
Bagi kalangan IT khususnya di Indonesia, dengan adanya software yang Open Source dapat mendorong semangat untuk mengembangkan program bagi tenaga-tenaga TI di Indonesia. Sebab dengan mempelajari kode program, dapat dianalisa dimana kelemahan program, apa sesungguhnya proses yang berlangsung dalam kerja program, dan sekaligus mencari solusi terhadap kelemahan program yang ditemui. Atau yang lebih extreme nya lagi adalah memodifikasi program sedemikian rupa agar lebih ergonomis / pas digunakan sesuai dengan keperluan.
Sebagai tenaga yang bergerak di bidang TI, tentunya kita tidak boleh hanya menjadi End User yang hanya mampu memanfaatkan hasil kerja orang lain. Sebab dengan demikian sampai selama-lamanya bidang TI kita akan tertinggal dari negara-negara lain. Kalau hanya ingin menjadi End User, untuk apa kita susah-susah membuang waktu dan biaya yang tidak sedikit untuk menjadi S.Kom, dan sebagainya ? Kalau memang hanya ingin menjadi End User lebih efektif dan efisien mengikuti kursus.
Hal inilah yang masih belum disadari oleh kebanyakan pengajar maupun mahasiswa bidang Teknologi Informasi di Indonesia. Seorang S.Kom bukan dipersiapkan untuk menjadi pengguna, melainkan dipersiapkan untuk menjadi Analis Sistem yang dapat merancang baik software maupun hardware. Dengan menggunakan program yang Open Source bukankah telah terbuka jalan yang sangat lebar untuk menuju ke arah tersebut ?
Dengan mempelajari kode program yang Open Source kita dapat menganalisa teknik yang digunakan dalam pembuatan software tersebut, yang nantinya pengetahuan tersebut dapat dimanfaatkan untuk merancang aplikasi yang berguna.
Harus diakui bahwa jika kita bekerja sebagai Software Developer yang Open Source, akan mengurangi jumlah pendapatan yang akan diterima jika dibandingkan dengan Software Developer yang Closed Source, sebab software yang kita buat dapat di distribusikan secara bebas oleh orang lain tanpa membayar lisensi kepada kita.
Namun, ada yang jauh lebih berarti dibandingkan dengan uang tersebut. Yaitu Perbuatan Amal. Dengan mengeluarkan program yang Open Source, dimana pengguna dapat melihat, mempelajari, dan memodifikasi Kode Program, dapat dibayangkan berapa banyak orang yang memperoleh pengetahuan dari program kita, berapa banyak mahasiswa yang dapat meningkatkan kemampuannya dengan mempelajari software yang kita buat. Belum lagi umpan balik yang diberikan oleh pengguna
yang mengetahui kelemahan program kita dan memberikan solusinya, yang dapat meningkatkan kemampuan dan pengetahuan kita.
Lagipula, vendor seperti RedHat yang selama ini bergerak sebagai Software Developer yang Open Source tidak menjadi bangkrut malahan semakin maju. Mengapa ? Sebab, pengguna yang awam dengan sistem komputer tetap akan menghubungi vendor program jika terjadi masalah dengan program. Karena mereka menganggap bahwa vendor tentu lebih memahami programnya dibandingkan dengan teknisi yang lain.
Namun, pilihan untuk mengikuti Open Source atau tidak tetap bergantung pada diri kita masing-masing. Seandainya Anda berkeinginan menjadi Software Developer yang kaya raya seperti Bill Gates, mungkin Anda memilih menjadi Software Developer yang Closed Source.
Sebaliknya, jika Anda adalah seorang yang senang berbagi ilmu dan pengalaman tentunya Anda lebih senang menjadi Software Developer yang Open Source, namun itu tentunya kemungkinan kecil dapat menjadikan Anda sekaya Bill Gates. Baik, pilihan tetap berada pada diri kita masing-masing.
2. Contoh program / Software dari Open Source ?
Penetrasi aplikasi Open Source kian berkembang tiap tahunnya. Aplikasi tersebut datang dan pergi dengan mudah dari komputer tergantung keinginan pemiliknya. Namun, dari sekian banyak aplikasi Open Source yang mampir ke suatu komputer, ada beberapa aplikasi yang tempatnya tak tergantikan dan tetap menjadi pilihan utama pengguna komputer. Nah, aplikasi tersebut adalah aplikasi yang dinilai paling favorit dan layak dipilih sebagai aplikasi Open Source terbaik saat ini.
Salah satu yang membuat daftar aplikasi Open Source terbaik selama tahun 2007 adalah Softpedia. Situs ini memilih aplikasi Open Source yang terbaik bukan atas dasar “siapa yang terbaik dan terburuk” namun lebih didasarkan atas “siapa yang paling banyak digunakan dan keberadaannya dirasa sangat membantu pengguna komputer” pada tahun 2007 itu. Hal tersebut pasti berbeda dengan tahun sekarang, seiring berkembangnya teknologi informasi sekarang ini.
Salah satu aplikasi yang menjadi finalis dalam daftar tersebut adalah GIMP alias GNU Image Manipulation Program. Ini merupakan aplikasi yang digunakan untuk edit dan rekayasa image. GIMP tidak hanya bisa dijalankan di satu sistem operasi sehingga membuatnya menjadi salah satu aplikasi penting, terutama bagi yang bergelut dengan image setiap harinya.
Selanjutnya ada Open Office dan Firefox. Untuk kedua aplikasi ini, keberadaanya di ranah Open Source juga tak terbantahkan. Open Office menjadi bagian penting untuk aplikasi perkantoran, sedangkan Firefox kian mengambil hati pengguna internet sebagai browser pilihan.
Berikut adalah 10 finalis aplikasi Open Source terbaik versi Softpedia pada tahun 2007 :
- GIMP
- Mplayer
- Amarok
- Pidgin
- OpenOffice.org
- Wine
- K3b
- Firefox
- Thunderbird
- Filezilla
Jika kita browsing di Internet dengan kata kunci open source maka akan ditampilkan daftar beberapa situs yang memuat software bersifat open source. Masing-masing situs berbeda dalam menyajikan software yang dapat didownload secara gratis tersebut. Software tersebut juga dikelompokkan berdasarkan kategori, sebagai bahan pembanding berikut ini diambil dari salah satu situs yang memuat software berdasarkan kategori :
- Database : Tuxx Racer, KeePass Password Save
– Desktop : GNU/Win32, KeePass Password Save
– Development : Dev-C++, ZK – Ajax but no Javascript
– Enterprise : Compiere ERP + CRM Business Solution, JasperReports – Java Reporting
– Games : ZSNES, KoLmafia
– Multimedia : Weka–Machine Learning Software in Java, ZK – Ajax but no JavaScript
– Networking : FileZilla
– Security : Eraser, KeePass Password Safe
– Hardware : Tcl, Open HPI
– SysAdmin : TightVNC, phpMyAdmin
– VoIP : trixbox, freePBX
– CMS : Atutor, os-Commerce, Joomla, Mambo, Moodle
3. Defenisi Open Source ?
Software yang didistribusikan dengan biaya rendah dan souce code nya dapat dilihat, dimodifikasi,dan didistribusi ulang.
a. Free Redistribusion
Dengan adanya lisence maka tidak membutuhkan royalti pada distribusi source code.
b. Source Code
Program harus melibatkan source code dan harus dapat didistribusikan dalam compiled form sehingga dapat dijalankan pada semua program.
c. Denved Warks
Lisence harus dapat dimodifikasi dan didistribusi ulang.
d. No Descrimitatio Againts Persons Or Groups
License tidak boleh ada pembatasan antara perseorangan atau kelompok.
e. License Must Not Be specific to a product
Hak cipta pembuatan program tidak boleh tergantung pada distribusi software.
f. License Must Not Restrict Other Software
License tidak boleh pembatasan pada distribusi lisenced software.
g. Lisence Must be Tecnology Neutral
Tidak ada ketetapan lisence pada teknologi individual atau bentuk interface .
Perbandingan antara Close Source Software (CSS) dengan Open Source Software (OSS) :
-> CSS
- Dikembangkan oleh perusahaan dan tim pengembang untuk mendapatkan keuntungan.
– Sentralisasi digunakan hanya untuk satu situs.
– Saran pengguna belum tentu di implementasikan.
– Software tidak selalu diperbaharui.
– Tidak dapat dimodifikasi source code.
-> OSS
- Dikembangkan oleh sukarelawan untuk berbagi pegetahuan.
– Desentralisasi, distribusi dapat digunakan pada beberapa situs.
– Saran pengguna dapat langsung diterapkan.
– Software dapat diperbarui setiap hari atau setiap minggu.
– Kemampuan untuk memodifikasi source code.
Berbeda antara Software yang free dengan freedom seperti LINUX, software ini tidak free (gratis untuk mendapatkannya) tetapi freedom (bebas) arti bebas ialah dapat didistribusikan ulang, dapat dibuat code tambahan atau bentuk juga menunya jika mampu.
4. Aturan-aturan dalam Open Source ?
a. Pendistribusian Ulang Secara Cuma-Cuma
Lisensi tersebut tidak akan menghalangi pihak manapun dalam menjual atau memberikan software tersebut sebagai sebuah komponen dari suatu distribusi agregat software yang mencakup program-program dari beberapa sumber yang berbeda. Lisensi itu juga tidak memerlukan sebuah royalti atau biaya lain untuk penjualan tertentu.
b. Kode Sumber
Program tersebut harus meliputi kode sumber dan mengijinkan distribusi dalam bentuk kode sumber maupun bentuk jadi. Jika bentuk dari suatu produk tidak didistribusikan dengan kode sumber, sebuah sarana publikasi yang baik harus disediakan untuk memperoleh kode sumber tersebut dengan biaya reproduksi yang masuk akal, atau memindahkan dari internet tanpa biaya. Kode sumber tersebut harus dalam bentuk-bentuk yang diinginkan sehingga programmer dapat memodifikasi program itu. Kode sumber yang disengaja dibuat untuk memperdaya tidak diijinkan. Bentuk-bentuk lanjutan seperti keluaran dari sebuah processor atau translator tidak diijinkan.
c. Karya-karya Bentukan
Lisensi tersebut harus memperbolehkan, karya-karya modifikasi atau bentukan, dan mengijinkannya untuk didistribusikan dalam bentuk yang ama seperti lisensi software asalnya.
d. Integritas Pencipta Kode Sumber
Lisensi tersebut dapat membatasi pendistribusian kode sumber dalam bentuk modifikasi hanya jika lisensi itu mengijinkan pendistribusian dalam bentuk “patch files” (potongan; menempel; tidak seluruhnya) dengan kode sumber dengan tujuan memodifikasi program tersebut pada masa pembuatan. Lisensi itu secara tertulis/tersurat harus memperbolehkan pendistribusian software yang dibuat dari modifikasi kode sumber. Lisensi tersebut mungkin memerlukan pekerjaan-pekerjaan bentukan untuk membawa nama atau versi yang berbeda dari software asal.
e. Tidak Adanya Diskriminasi Terhadap Individu Atau Kelompok
Lisensi tersebut tidak diperbolehkan menciptakan diskriminasi terhadap orang secara personal atau perkelompok.
f. Tidak Adanya Diskriminasi Terhadap Bidang-bidang Pemberdayaan
Lisensi tersebut tidak boleh membatasi seseorang dari menggunakan program itu dalam suatu bidang pemberdayaan tertentu. Sebagai contoh, tidak ada pembatasan program tersebut terhadap penggunaan dalam bidang bisnis, atau terhadap pemanfaatan dalam bidang riset genetik.
g. Pendistibusian lisensi
Hak-hak yang dicantumkan pada program tersebut harus dapat diterapkan pada semua yang menerima tanpa perlu dikeluarkannya lisensi tambahan oleh pihak-pihak tersebut.
h. Lisensi Tersebut Tidak Diperbolehkan Bersifat Spesifik Terhadap Suatu Produk
Hak-hak yang tercantum pada program tidak boleh tergantung pada keadaan program yang merupakan bagian dari suatu distribusi software tertentu. Jika program disarikan dari distribusi tersebut dan digunakan atau didistribusikan di dalam bentuk-bentuk lisensi program itu, semua pihak yang menerima harus memiliki hak yang sama seperti mereka yang dijamin dalam hubungan dengan pendistribusian software asal.
i. Lisensi Tersebut Tidak Diperbolehkan Membatasi Software Lain
Lisensi itu tidak boleh menempatkan pembatas bagi software lain. Sebagai contoh, lisensi itu tidak boleh memaksakan bahwa program lain yang didistribusikan pada media yang sama harus bersifat open source.
j. Lisensi Harus Menjadi Teknologi Sentral
Tidak ada ketetapan terhadap lisensi yang mungkin mengarah ke siapapun atau teknologi alat penghubung.
5. Macam-Macam Lisensi
a. Freeware, artinya software tersebut gratis untuk digunakan, Anda tidak bisa melihat source code software tersebut, biasanya disertai syarat tidak boleh memodifikasi software tersebut. Ada pula yang disertai syarat harus untuk kepentingan non-komersial. Tetapi syarat mutlak sebuah software disebut freeware adalah tanpa batasan jumlah dan waktu pemakaian.
b. Shareware, artinya software tersebut dapat didownload dan digunakan pengguna hanya untuk dicoba. Jika pengguna merasa softwarenya bagus, maka diharuskan membeli. Shareware sering dibatasi lamanya waktu pakai (misalnya trial 30 hari), atau jumlah software tersebut dijalankan (misalnya 30x), atau feature-feature tertentu yang tidak bisa diakses. Sesudah masa ujicobanya berakhir, software bisa saja terkunci atau bisa saja tetap berfungsi sebagaimana mestinya.
c. Adware, artinya software tersebut gratis, tetapi ada iklan yang muncul ketika dijalankan. Iklan dapat muncul baik pada saat start, atau muncul di sela-sela penggunaan.
d. Open Source, artinya software yang source code-nya dibuka ke publik, Anda bisa memodifikasi dan mendistribusikan atau mempublikasikan source code hasil modifikasi dengan syarat-syarat tertentu, misalnya dengan tetap mempertahankan nama softwarenya.
6. Lisensi-lisensi yang telah disertifikasi oleh Open Source Organization
Dan berikut ini software gratis dan open source terbaik yang telah disertifikasi oleh Open Source Organisasi ;
a. Browser Gratis Terbaik
Browser ini yang kita butuhkan setiap kali membuka halaman di internet, search di Google, membaca email di Yahoo Mail, baik di windows maupun di linux, pilihan jatuh pada Mozilla Firefox (bisa berjalan di Windows atau Linux).
b. Antivirus Gratis Terbaik
Antivirus penting sekali untuk menjaga komputer Anda dari serangan virus yang mematikan atau memperlambat sistem komputer Anda. di waktu yang lalu tutorialgratis.net pernah mendaftar urutan antivirus terbaik. Pilihan antivirus gratis terbaik untuk Windows adalah Avira AntiVir Personal. Sedangkan untuk linux adalah F-Prot Antivirus for Linux Workstations atau avast! Linux Home Edition.
c. Office Gratis Terbaik (Word Processor, Spread sheet, Presentation)
Untuk urusan Office Gratis terbaik, pilihan jatuh pada OpenOffice.Org. Fungsinya mirip Microsoft Word, Microsoft Excell, dan Microsoft PowerPoint, tetapi yang ini gratis dan Open Source.
d. Editor Gambar Bitmap Gratis Terbaik
Untuk yang hoby mengutak-atik gambar seperti mengatur pencahayaan, menggabungkan dua buah gambar, dan sebagainya, biasanya orang banyak menggunakan Adobe Photoshop. Software pengolah gambar bitmap yang terbaik dan gratis adalah GIMP (GNU Image Manipulation Program) yang bisa di download di Windows atau Linux.
e. Editor Gambar Vector Gratis Terbaik
Fungsinya mirip CorelDraw, kita bisa membuat dan mengedit gambar vektor yang tersusun atas garis-garis dan bidang. Software Vector Editor yang terbaik dan gratis (Open Source) adalah Inkscape. Juga bisa di pakai di Windows atau Linux.
f. Media Player Gratis Terbaik
Fungsinya buat memainkan video, musik, lagu, file-file audio seperti MP3, WAV, dan sebagainya. Untuk software Media Player terbaik di Windows adalah Winamp. Untuk linux, media player terbaik adalah GeeXboX.
g. Audio Editor Gratis Terbaik
Dengan software audio editor, kita bisa mengedit file audio, seperti menambah echo, menggabungkan vokal dengan musik, membuat jingle atau spot iklan radio, dan sebagainya. Software audio editor gratis terbaik di Windows dan Linux adalah Audacity yang bisa dijalankan di Windows atau Linux.
h. Video Editor Gratis Terbaik
Software Video Editor digunakan untuk mengedit video, seperti potong-memotong, filter, encoding, dan lain-lain. Software Video Editor terbaik yang gratis adalah Avidemux yang bisa dijalankan di Windows atau Linux.
i. FTP Gratis Terbaik
Program ini digunakan untuk mentransfer file ke sebuah server lewat internet. Program ini sering digunakan oleh webmaster untuk mentransfer file-filenya ke web server. Program FTP yang open source adalah FileZilla (bisa dijalankan di Windows atau Linux).
j. Program Mail Client Gratis Terbaik
Program ini digunakan untuk membaca email dari desktop (IMAP, POP, atau HTML). Di lingkungan Windows, program mail client terbaik adalah Mozilla Thunderbird. Di Linux, program mail client gratis terbaik adalah Evolution.
k. Program Kompresi Gratis Terbaik
Program ini berfungsi untuk memperkecil ukuran file tanpa menghilangkan data (seperti WinZip atau WinRAR). Di Windows, program kompresi yang gratis terbaik (freeware) adalah 7-Zip , sedangkan di Linux, program kompresi yang terbaik dengan adalah p7zip (LGPL) dan PeaZip (GPL).
l. Program Download Accelerator Gratis Terbaik
Buat yang suka mendownload file dari internet, program ini sangat diperlukan, karena bisa mempercepat download hingga 3 kali lipat. Di Windows, program download accelarator terbaik dengan lisensi GPL adalah Free Download Manager. Di Linux, program download accelerator terbaik dengan lisensi GPL adalah QuickDownloader. Penulis juga merekomendasikan Add-Ons FireFox DownThemAll, karena jika menggunakan FireFox dan Add-Ons tersebut, kita tidak perlu menginstall software tambahan.
7. Keuntungan dan Kekurangan Menggunakan Open Source
Keuntungan yang bisa didapatkan dari produk opensource mungkin merupakan software yang dapat diambil tanpa dipungut biaya (gratis). Namun beberapa diantaranya terdapat produk komersil yang juga mengandalkan fungsi dari open source, salah satunya adalah Microsoft Internet Explorer. Beberapa keuntungan yang didapatkan dengan menggunakan software yang open source diantaranya:
• Legal
Menurut informasi yang ada Indonesia menempati posisi ke-4 negara pembajak terbesar didunia. Hal ini mengakibatkan posisi tawar-menawar di Indonesia sangat lemah didunia perdagangan, sekaligus menuai kecaman dari Negara-negara lainnya. Dengan adanya Open Source dan kelegalannya, pembajakan software di Indonesia dapat berkurang drastic dari 80% hingga 0%.
• Penyelaman Devisa Negara
Software yang banyak dipakai untuk mengetik harganya adalah US$ 600. Untuk perbandingan, harga laptop adalah sekitar US$ 435 . Dan pendapatan per kapita/bulan adalah hanya sekitar US$ 134. Dengan menggunakan solusi berbasis Open Source, maka dapat dilakukan penghematan devisa negara secara signifikan. Kemudian dana tersebut dapat dialokasikan ke usaha-usaha untuk kesejahteraan rakyat.
• Keamanan Negara atau Perusahaan
Di tahun 1982 pernah terjadi ledakan dahsyat di saluran pipa gas Uni soviet di Siberia. Kekuatan ledakan tersebut sekitar 3 kiloton atau 25% dari kekuatan bom atom Hiroshima. Setelah 16 tahun kemudian baru diketahui oleh public bahwa ledakan tersebut disebabkan oleh software computer proprietary / tertutup yang telah diubah oleh CIA. Dengan menggunakan software Open source, kita dapat menghindari dari bahaya semacam ini karena bisa dilakukan audit terhadap kode programnya.
• Keamanan Sistem
Jika bicara mengenai keamanan computer, tentu banyak sekali celah / lubang-lubang keamanan yang bisa di tembus pada software. Terutama jika software itu tidak memiliki keamanan yang cukup untuk membentengi dirinya dari serangan virus. Pada software proprietary atau tertutup sangat sulit untuk dapat benar-benar yakin dengan keamanannya, karena kita tidak tahu apa yang ada didalamnya. Selain itu sering kali sulit untuk mendapatkan solusinya. Sebagai contoh, terdapat security hole pada Microsoft Internet Explorer yang sudah diketahi semenjak tahun 2002 namun masih belum di ketemukan solusinya. Contoh lain, sebuah Komputer dengan OS Microsoft Windows 2000 yang kemudian disambungkan ke Internet dapat terserang virus dalam waktu 10 menit atau kurang. Lalu di tahun 2006, Internet Explorer tidak aman lagi digunakan selama 284 hari karena system yang tidak aman.
Kelemahan dan kekurangan menggunakan software Open Source, sebagai berikut :
• Tidak adanya jaminan bahwa pengembangan dari suatu software akan berlanjut.
Dengan kata lain, pengguna tidak dapat mengetahui apakah suatu proyek akan terus berlanjut atau tidak, meskipun berlanjut mungkin hanya sementara dan kemudian mati setelah tidak banyak lagi yang tertarik dengan software tersebut. tentu saja masalah ini dihadapi juga oleh software komersial tetapi lebih tajam tertuju pada software open source, terutama bila suatu proyek dimulai tanpa dukungan dari satu atau beberapa komunitas yang cukup kuat.
• Banyaknya masalah berkaitan dengan hak atas kekayaan intelektual.
Masalah ini sangat penting karena beberapa negara telah menerima hak paten atas suatu software dan algoritma. sangat sulit mengetahui bahwa suatu metode yang digunakan untuk memperbaiki bug pada software telah dipatenkan, suatu komunitas bisa disalahkan berdasarkan hukum kekayaan intelektual tersebut.
• Adanya masalah eksistensi dan status.
Sangat sedikit pengiklan yang ingin mempromosikan produknya pada software open source terutama bila proyek tersebut tidak didukung company yang kuat. masalah kurangnya pelayanan support dll., sangat penting bagi pengguna awan sehingga mengurangi ketertarikan mereka akan produk open source
0 komentar:
Posting Komentar